Kamis, 21 April 2011

PERSATUAN COMUNITAS CINTA DAMAI BHEKAZI

          COMUNITAS CINTA DAMAI BEKZJAKTIM


kebanyakan dari sekian club-club motor jaman sekarang hanya mementingkan stelan motor dengan kualitas-kualitas yg tinggi tapi dengan adanya pendatang"  baru dengan bermodalkan uang yg banyak sehingga para sesepuh atau senior terlupaakan begitu saja 


seperti pengalaman yg di ukir oleh para senior 
   berkonfoi hanya bermodalkan solidaritas dan mental-mentalnya
dan bisa di bilang para senior adalah petarung sejati...











nana anak ceper bhekasi.........

Senin, 11 April 2011

asal mula punk

                                   

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di LondonInggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspeksosial dan politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala sukuindian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi,ideologisosial dan bahkan masalah agama.

Jumat, 08 April 2011

                              




        potret Positif Punk Bandung



pada awal kelahirannya, punk memang teridentifikasi sebagai pemberontakan.
Pemberontakan Punk dinyatakan dengan pemberontakan semiotik yang diaplikasikan pada
fesyen dan musik. Namun pemberontakan tersebut pula yang dijual oleh industri dan
dijadikan sebagai sumber profit yang dapat dieksploitasi. Hal ini ditandai dengan
bergabungnya Sex Pistols, salah satu band Punk generasi tahun 70an, dengan industri musik
mainstream EMI. Kemudian pasar industri musik dipenuhi dengan band-band kloning mereka
yang merubah subkultur punk menjadi sesuatu yang mapan. Pemberontakan dapat dibeli.
Akhir dari era Sex Pistols ini, merupakan titik balik sejarah perkembangan Punk.

Ketika Punk menjadi komoditas pasar yang dapat dieksploitasi, individu yang terlibat dalam
sub kultur ini mengasingkan diri kembali. Sehingga Punk berpindah ke bawah tanah, tetap
eksis  tetapi  tidak terliput mainstream. Justru setelah era Sex Pistols tersebut, Punk
berkembang dengan pesat melalui jaringan pertemanan yang independen.  Perkembangan
Punk setelah tahun 70-an ditandai dengan berpindahnya aktivitas Punk dari Inggris ke
Amerika. Disanalah scene-scene Punk menjamur. Pemberontakan semiotik telah mengalami
banyak perubahan meskipun tidak total. Pada generasi ini, akan sulit untuk melihat Punk
semata mata dengan penandaan pencitraan atau imaji belaka (baca: fesyen). Diinspirasi
oleh tulisan-tulisan Situasionis, pemicu pemberontakan May 1968 di Paris, Punk seolah-olah
merubah strategi dari semata-mata pemberontakan semiotik menjadi sebuah gerakan gaya
hidup tandingan.

Punk generasi kedua ini memfokuskan pada isu-isu dan aktvitas independen yang lebih
politis daripada generasi Sex Pistols seperti isu feminisme, gender, pemberdayaan
komunitas, independensi, rasisme, isu anti-perang dan lain-lain. Semua  ini merupakan isu
komunal yang beredar diantara komunitas Punk sendiri dalam rangka melawan informasi
dari budaya mainstream.
Dengan peranan media mainstream yang meliput Punk generasi Sex Pistols, banyak remaja
yang terjebak miskonsepsi tentang ideologi pemberontakan ala Punk. Banyak remaja yang
merasa cocok dengan image pemberontakan lalu mengadaptasi fashion dan musik Punk.
Sebagian dari mereka hanya ingin tampil beda  di masyarakat dengan pemahaman yang
setengah-setengah mengenai Punk.

Dengan pemahaman yang setengah-setengah ini, remaja mengartikan Punk sebagai hidup
bebas tanpa aturan. Akibatnya, banyak dari mereka yang melakukan tindakan-tindakan
yang meresahkan masyarakat. Salah satu contoh kecilnya adalah mabuk-mabukan di muka umum secara bergerombol, meminta uang secara paksa kepada masyarakat, dan lain
sebagainya. Masyarakat yang awam mengenai Punk menarik kesimpulan bahwa  Punk adalah
segerombolan remaja yang berperilaku seperti itu. Didukung dengan hingar bingar musik
Punk dan lirik yang berisi kecaman-kecaman pemberontakan mengakibatkan miringnya
persepsi masyrakat mengenai Punk. Bahkan ada juga masyarakat yang menganggap Punk
hanya sekedar aliran musik keras belaka.

Masuknya Punk ke Indonesia tidak lepas dari pemberitaan media mainstream. Di Indonesia,
kultur Punk dikenal pertamakali sebagai bentuk musikal dan fashion statement. Kultur Punk
telah hadir tanpa substansi sejak awal. Punk tidak hadir sebagai respon keterasingan dalam
masyarakat modern, melainkan dari sebuah kerinduan akan sebuah bentuk representasi
baru saat tak ada hal lama yang dapat merepresentasikan diri remaja lagi. Maka tidak
heran, apabila hal-hal yang substansial baru  muncul bertahun tahun setelah Punk dikenal
secara musikal dan fashion statement. Ini adalah sebuah keterlanjuran.

Di Bandung, secara musikal Punk telah dikenal sejak tahun 70an akhir dimana hal ini
dibahas dalam majalah remaja Aktuil. Punk juga dibahas dalam majalah Hai pada tahun
80an. Kemudian gaya berpakaiannya juga diadopsi oleh beberapa preman jalannan. Baru di
penghujung tahun 80an bermunculan kelompok-kelompok Punk dari kelas menengah karena
pada saat itu hanya yang memiliki finansial tinggilah yang dapat mengakses produk dan
informasi kultur ini.  Jadi pada kesimpulannya, kultur Punk memang hadir di Indonesia
tanpa hal-hal yang substansial, ia lahir sebagaimana produk postmodern lainnya, lahir tanpa
esensi. Ada banyak hal yang mendorong terjadinya hal-hal ini antara lain karena gap
bahasa, gap ekonomi, gap krisis masa muda.

Meskipun akhirnya substansi Punk hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 90an melalui
akses internet, tak berbeda dengan yang terjadi di negara lain, di Indonesia Punk dianggap
sebagai segerombolan remaja biang onar atau sekedar aliran musik keras yang vokalisnya
meracau tak jelas.  Padahal  pada pertengahan tahun 90an, komunita Punk di Indonesia
merupakan komunitas Punk dengan jumlah populasi terbesar di dunia.

Penganut kultur punk (Punks) di Indonesia mulai mengadopsi substansi  Punk yang termasuk
di dalamnya ideologi, etika DIY (Do It Yourself), pandangan politis, dan lain sebagainya.
Salah satunya adalah gaya hidup positif Straigh Edge yang menolak konsumsi alkohol, rokok,
obat-obatan terlarang, dan perilaku seks bebas.

Minggu, 03 April 2011

jati diri punk

Lagu Punk Rock Aneh "Fuck The Police"
 Lagu yang dinyanyikan oleh Rage Against the Machine (RATM) ini mempunyai judul yang nyeleneh dan agak kurang ajar, hehehehehehehe.... Fuck the Police. Yup, itu adalah judul lagunya yang sesuai dengan lirik lagu beraliran punk rock yang muncul sekitar tahun 1997 dalam album Live and Rare ini. Lagu ini aslinya dibawakan oleh grup hip-hop N.W.A dalam album Straight Outta Compton sebagai sebuah nada protes, yang beredar pertama kali tahun 1988. Kemudian lagu ini dinyayikan ulang oleh Bone Thugs-N-Harmony, Rage Against the Machine, dope, Public Enemy, dan Soulfly. Saking kontroversialnya lagu ini sampai-sampai grup musik NWA ini dilarang tampil di beberapa tempat, bahkan di Australia lagu ini dilarang beredar meski sempat muncul di radio. Dan petinggi FBI juga pernah menyurati grup gangsta-rap NWA, menyatakan keberatan terhadap lagu "Fuck tha Police". Wah, kalo misalnya ada lagu dengan judul dan isi yang sejenis dengan lagu tersebut di Indonesia, gimana ya? Pasti langsung kena bredel dulu tuh, heehehehe... Nah, berikut ini juga ada link download mp3 nya buat yang pengen nyoba dengerin sambil baca lirik lagunya di bawah ini Rage Against the Machine - Fuck the Police.mp3 Rage Against the Machine - Fuck the Police Good Evening, We want to just quickly send a nice friendly message to uh, Fraternal Order of Police in Philadelphia. Here’s something nice and friendly, Here’s something nice and friendly, Here’s something nice and friendly, and it goes something like this. Fuck tha police, Comin straight from the underground. Young nigga got it bad cuz I’m brown, And not the other color so police think, They have the authority to kill a minority. Fuck that shit, cuz I ain’t tha one, For a punk mutha fucka with a badge and a gun, To be beatin on, and throwin in jail. We could go toe to toe in the middle of a cell. Fuckin with me cuz I’m a teenager, With a little bit of gold and a pager. Searchin my car, lookin for the product. Thinkin every nigga is sellin narcotics. You’d rather see me in the pen, Then me and Lorenzo chilling in the Benzo. Beat tha police outta shape, And when I’m finished, bring the yellow tape, To mark off the scene of the slaughter. No controller, bread and water. A young nigga on a warpath, And when I’m finished, it’s gonna be a bloodbath, Of cops, dyin in L. A. Yo, I got somethin to say. Fuck the police, Comon! Off, What? Fuck the police, Yeah! Comon! Fuck tha police, Yeah. Fuck The police, Comin straight from the underground. Young nigga got it bad cuz I’m brown, And not the other color so police think, They have the authority to kill a minority. Fuck that shit, cuz I ain’t tha one, For a punk mutha fucka with a badge and a gun, To be beatin on, and throwin in jail. We could go toe to toe in the middle of a cell. Fuckin with me cuz I’m a teenager, With a little bit of gold and a pager. Searchin my car, lookin for the product. Thinkin every nigga is sellin narcotics. You’d rather see me in the pen, Then me and Lorenzo chilling in the Benzo. Beat tha police outta shape, And when I’m finished, bring the yellow tape, To mark off the scene of the slaughter. No controller, bread and water. I don’t know if they fags or what, Search a nigga down and grabbin in the nuts. And on the other hand, without a gun they can’t get none. But don’t let it be a black and a white one. Cuz they slam ya down to the street top, Black police showin out for the white cop. Yeah, my brothas will swarm, On any mutha fucka in a blue uniform. Just cuz we in Washington D.C, punk police are afraid of me. Hey! Punk on a warpath, And when I’m finished, it’s gonna be a bloodbath, Of cops, dyin in L. A. Hey yo, We got somethin to say. Fuck the police, Comon, sing that shit, Right now, Comon! Comon! One more time, Here we go, here we go, Comon! One More, We gotta do it, right now, Yeah, Check it out.